Dituntut 4,5 Tahun Bui, Gatot Pujo Sebut Kasusnya Sarat Muatan Politis

Apa yang disampaikan oleh Bapak Gatot Pujo Nugroho saat membacakan pembelaannya (pledoi)"Saya meyakini bahwa unjuk rasa yang teman-teman mahasiswa dan LSM lakukan adalah demi kecintaan terhadap bangsa.

Tapi ada faktor politik yang didanai oleh pihak-pihak lain untuk menggoyang Sumut 1" adalah tidak seluruhnya tepat.

Dimulai sejak tahun 2012 Fitra Sumut telah menyoroti hal tersebut, diperkuat dengan hebohnya kasus Raja Anita, yang berhasil memperkaya diri sendiri membobol dana bansos dengan modus yayasan, LSM fiktif, sebagiannya lagi menggunakan Modus "Belah Jengkol" dengan potongan bervariasi, dimulai dari 40-50% dari dana yang digelontorkan.

Mulai sejak kasus Raja Anita itulah, Kita menyerukan agar mekanisme pemberian Dana Hibah/Bansos harus transparan, termasuk meminta agar nama-nama lembaga penerima dana tersebut diumumkan melalui website resmi pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang sebenarnya telah direspon baik oleh Bapak Eddy Syofian.

Jadi tidak benar jika niat baik kita untuk keterbukaan informasi, transparan dan akuntabelnya dana Bansos dinyatakan bernuansa Politik.

Sejatinya Politik anggaran sah-sah saja dilakukan jika itu membawa kebaikan, semisal program yg pro Masyarakat Miskin, kelompok difabel, kesehatan ibu dan anak, pendidikan dan lain-lain, bukan politik untuk memperkaya diri sendiri dan golongannya.

Semoga kasus Hukum yang menjerat Pak Gatot Pujo Nugroho dan istrinya menjadi pelajaran untuk kepala daerah lainnya di Sumatera Utara.


sumber : http://news.detik.com

Related

Berita SUMUT 2613977233106498118

Posting Komentar

emo-but-icon

INFO TERBARU

editting web
item